Bisnis ternak kroto mulai marak akhir akhir ini. Semakin tinggi permintaan kroto di pasar, semakin banyak juga peternak kroto bermunculan. Jika Anda adalah peternak pemula, budidaya kroto media toples bisa menjadi alternatif pilihan.

Budidaya kroto media toples sangat cocok untuk Anda yang pemula. Media toples mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan beberapa media budidaya kroto yang lain.
Beberapa keuntungan budidaya kroto media toples antara lain:
- Wadah toples relatif murah dan mudah digunakan
- Proses panen relatif mudah
- Wadah berwarna bening sehingga memudahkan Anda jika ingin mengamati pertumbuhan kroto
Cara Budidaya Kroto dengan Media Toples
Pemilihan toples sangat cocok untuk Anda peternak pemula. Berikut ini adalah tips cara budidaya kroto media toples.
1. Siapkan Toples
Hal pertama yang harus Anda lakukan tentu saja menyiapkan toples sebagai media budidaya kroto.
- Siapkan toples bening ukuran sedang
- Lubangi bagian bawah toples lalu tutup denga lakban. Lepas lakban setelah kurang lebih 3 hari agar kroto bisa beradaptasi
2. Penempatan Bibit Kroto
Setelah menyiapkan toples, masukkan bibit kroto pada toples. Dalam satu wadah toples harus ada semua jenis kroto secara lengkap, yaitu ratu pejantan, prajurit dan pekerja agar semut dapat bertelur sempurna.
Tutup rapat toples setelah koloni dimasukkan. Buka lubang toples yang ditutup lakban setelah kurang lebih 3 hari. Kenapa harus menunggu 3 hari? Ini bertujuan agar semut rangrang dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.
3. Peletakkan Bibit Kroto pada Kandang
Setelah memasukkan bibit kroto pada toples, letakkan pada kandang. Setiap kaki kandang berikan wadah yang sudah diisi dengan cairan, bisa air, minyak atau oli. Cairan ini bertujuan untuk mencegah agar semut rangrang tidak kabur.
Perhatikan juga peletakan kandang, jangan sampai menyentuh dinding dan berhimpitan antara satu kandang dengan kandang yang lain.
4. Tahap Perawatan
Setelah tiga hari, lakban yang mnutup lubang pada toples bisa dibuka. Berikan kroto pakan berupa serangga kecil seperti jangkrik, belalang, ataupun ulat. Jangan lupa hancurkan dulu menjadi kecil kecil agar semut lebih mudah untuk memakannya.
Berikan juga air gula. Air gula ini merupakan makanan wajib untuk budidaya kroto. Berikan gula secara rutin untuk mencukupi kebutuhan protein semut. Dalam satu liter air bisa Anda larutkan dengan 250 gr atau seperempat kg gula pasir.
Selain memperhatikan perawatan makanan, perhatikan juga perawatan kandang kroto. Jaga kelemabapan kandang dan perhatikan faktor cahaya. Kroto umumnya tidak mnyukai tempat yang terlalu terang. Jadi usahakan agar cahaya yang masuk seminimal mungkin
Proses Panen Budidaya Kroto Media Toples
Tahap terakhir untuk budidaya kroto media toples proses panen kroto. Ada beberapa cara yang harus diperhatikan dan harus dilakukan agar kroto ternakan bisa di panen secara maksimal.
1. Banyaknya Kroto
Salah satu ciri dari kroto yang siap dipanen adalah dengan melihat jumlah pupa atau kroto yang cukup banyak. Inilah alasan mengapa media toples sangat cocok untuk budidaya kroto. Untuk itu sangat penting sekali waktu harus melihat wadah kroto yang anda buat.
2. Pengambilan Kroto
Dalam mengambil bibit kroto yang digunakan, usahakan untuk menggunakan prinsip 50:50.
50% toples kroto untuk diambil dan 50% toples kroto ditinggal. Ini dilakukan dengan tujuan agar setelah dipanen, kelangsugan hidup kroto tetap terjamin dan panen dapat terus dilakukan tanpa kendala.
Tahapan Cara Memanen Kroto
Ada beberapa tahapan yang harus Anda lakukan sebelum mulai memanen kroto. Mulai dari persiapan alat sampe proses pengambilan kroto.
Alat dan Bahan
- Sarung tangan karet panjang
- Tepung kani
- 2 buah ember
- Sepatu boot (optional)
Cara Pemanenan:
1. Gunakan sarung tangan panjang dan sepatu boot. Alat alat ini akan melindungi Anda dari gigitan semut
2. Baluri sarung tangan dan boot dengan tepung kanji
3. Siapkan dua ember plastik yang sudah diberi tepung kanji pada bagian dalam dan permukaan. Pemberian tepung kanji bertujuan agar semut tidak kembali naik keatas ember
4. Ambil sarang kroto dari toples. Tumpahkan pada ember dan tusuk atau buka sarang dengan lidi agar semut dan kroto keluar
5. Letakkan toples kosong pada rak khusus
6. Pada toples bagian atas terdapat telur kroto berukuran pasir, biarkan telur tersebut karena masih dapat tumbuh menjadi kroto besar.
Goyang goyangkan ember sekitar 20 – 30 detik agar semut terpisah dari kroto lalu masukkan dalam ember yang lain. Lakukan berulang ulang sampai semut bersih
7. Setelah terpisah, letakkan ember yang berisi semut dalam rak khusus tempat toples tadi. Semut akan kembali pada toples tempat habitat masing masing
8. Letakkan kembali toples kedalam rak budidaya jika semut sudah kembali pada toples budidaya
9. Jika di ember kroto masih terdapat beberapa sisa semut, Anda tinggal membersihkan semut sampai bersih
Setelah semua proses selesai, tempatkan kroto pada tempat yang teduh jika Anda belum sempat menjual ke pengepul. Kroto akan bertahan hidup lebih lama pada tempat yang teduh.
Panen kroto biasanya dapat anda ulangi dalam kisaran waktu 1 bulan sekali setelah masa panen. Jika jumlah toples budidaya Anda cukup banyak, Anda dapat mengguakan metode 50:50 untuk mempersingkat hasil panen. Yaitu sekitar 2 minggu
Cukup mudah bukan budidaya kroto media toples ini? Jika masih ada yang kurang dimengerti bisa Anda tanyakan dikolom komentar atau Anda juga bisa mengirimkan email ke saya.
Baca juga:
Cara pengambilan bibit kroto dari alam anti stress
13 Dosa Pemula Penyebab Kegagalan Ternak Kroto
Semoga bermanfaat.