Semakin sedikitnya koloni kroto di alam bebas, membuat para petani burung berpikir keras. Tentu saja untuk tetap mendapat pasokan yang cukup untuk memberi makan burung mereka. Ya, budidaya kroto bisa menjadi pilihannya.

Kroto adalah telur dan larva yang dihasilkan oleh semut rangrang. Jenis semut rangrang yang selama ini cukup berhasil dalam budidaya kroto adalah semut rangrang jenis Oecophylla smaragdina.
Persiapan Budidaya Kroto Rumahan
Sebelum memulai melakukan budidaya kroto, ada beberapa hal yang mesti Anda persiapkan. Diantaranya berikut ini:
1. Persiapan Bibit Koloni Kroto

Untuk persiapan bibit koloni dalam budidaya kroto, Anda bisa memilih 2 metode alternatif. Pertama yaitu dengan mengambil bibit koloni dari alam, dan kedua membeli bibit kroto dari petani lain.
Untuk pemilihan bibit kroto dari alam, akan saya bahas tersendiri di bab yang lain. Karena ada trik khusus agar kroto yang akan dibudidayakan dapat berhasil. Anda bisa mengunjungi cara pengambilan bibit kroto dari alam anti stress untuk melihat info selengkapnya.
Cara yang kedua yaitu dengan membeli bibit kroto dari petani lain. Bibit kroto ini biasanya dijual dalam wadah toples atau botol bening. Harganya pun bervariasi sekitar 100 – 200 ribu rupiah untuk toples ukuran 1 liter.
2. Persiapan Kandang Untuk Budidaya Kroto

Penggunaan kandang yang akan saya bahas disini adalah menggunakan media pralon. Sengaja saya memilih media pralon karena beberapa pertimbangan.
- Pertama, pembuatan media dari pralon sangat mudah, praktis, fleksibel, mudah perawatan dan cukup awet. Anda tinggal memotong paralon atau pipa PVC sama panjang, lalu di susun.
- Paralon umumnya berwarna gelab dengan kedua sisi yag terbuka. Paralon yang gelap ini sangat cocok mengingat semut hanya membutuhkan sedikit cahaya
- Bentuknya yang silinder memudahkan dalam penyusunan dan akan saling menguatkan saat disusun dalam rak.
- Mudah dalam memanen dan meminimalkan resiko kematian koloni saat proses panen
- Mudah dibersihkan
Budidaya Kroto Rumahan dengan Paralon
Memilih ,edia paralon utuk budidaya kroto saya kira sangat tepat karena berbagai kemudahan serta keuntungannya.
Berikut adalah tahapan yang bisa Anda lakukan jika ingin budidaya kroto dengan media paralon.
1. Pembuatan Kandang
- Siapkan rak 2 tingkat. Rak ini bisa Anda buat dari kayu, bambu, besi ataupun baja ringan. Ukuran besarnya tergantung pada tempat yang Anda sediakan
- Setiap kaki rak letakkan wadah plastik yang diisi air, minyak atau oli. Hal ini bertujuan untuk mencegah semut rangrang keluar dari rak.
- Jaga agar rak tidak saling bersentuhan dan juga tidak menempel dinding
- Pilih paralon dengan diameter 12 cm, potog dengan panjang 50 cm atau sesuaikan dengan panjang rak yang sudah Anda buat
- Masukkan beberapa dedauanan pada paralon. Daun daun ini berguna untuk semut rangrang saat akan membuat sarang
2. Penebaran Bibit
- Proses berikutnya adalah menebarkan bibit koloni. Lepaskan semut dari toples untuk diletakkan dalam kandang paralon yang sudah disiapkan
- Sebelum melepaskan bibit ke kandang, pastikan kandang telah disiapkan air gula sebagai pakan semut
3. Pemberian Pakan

Gula merupakn jenis makanan wajib untuk semut rangrang. Semut rangrang mendapatkan asupan karbohidrat dari gula ini. Idealnya, pemberian gula untuk pakan semut sekitar 1 sampai dengan 2 sendok gula yang dilarutkan dengan air kurang lebih 200ml
Selain gula, semut rangrang ini juga wajib diberikan makanan lain seperti serangga kecil, belalang, ulat atau hewan kecil yang lain. Pastikan untuk memotong kecil kecil hewan tersebut terlebih dahulu agar semut mudah untuk mengkonsumsi.
Daging ayam juga bisa diberikan. Untuk daging lebih baik agar dimasak terlebih dahulu agar tidak menimbulkan bau yang tidak disukai semut rangrang
4. Proses Pemanenan Semut

Secara teori, semut rangrang ini bisa Anda panen sekitar 20 hari siklus hidup semut. Namun untuk permulaan, sebaiknya jangan langsung dipanen dulu. Biarkan agar semut rangrang berkembang biak agar hasilnya lebih banyak.
Dalam proses memanen, gunakan saringan kawat lalu tumpahkan wadah. Setelah bersih kembalikan wadah seperti sedia kala bersama dengan semut rangrangnya. Jangan lupa memakai sarung tangan agar terhindah dari gigitan semut.
Cukup mudah bukan cara budidaya kroto ini? Kalau ada yang masih kurang dimengerti, boleh sekali share pertanyaan Anda dikolom komentar. Atau boleh juga Anda berbagi pengalaman tentang budidaya kroto ini.